Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 12:20:06【Tempat Makan】803 orang sudah membaca
PerkenalanMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan data terbaru mengenai swasembada pangan,

kita hilirisasi nanti dari kelapa menjadi coconut milk, VCO, harganya bisa naik 100 kali lipat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memprogramkan hilirisasi beberapa komoditas hortikultura termasuk kelapa dalam sehingga ke depan ngak ada lagi ekspor kelapa dalam bentuk utuh atau gelondongan.
Dalam jumpa pers di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan RI Jakarta, Kamis, Amran menyebutkan komoditas lain yang juga menjadi sasaran hilirisasi pemerintah, yaitu kakao, mete, gambir, pala dan lada.
"Rencana kita hilirisasi kelapa ini ngak dijual gelondongan keluar negeri yang totalnya mencapai 2,8 juta ton. Kemudian, kita hilirisasi nanti dari kelapa menjadi coconut milk, VCO, harganya bisa naik 100 kali lipat. Kita hitung-hitung, rata-rata saja itu bisa menghasilkan Rp2.400 triliun. Kangakanlah separuh saja, kali 50, itu bisa menghasilkan Rp1.200 triliun devisa. Itu baru kelapa," kata Amran.
Kelapa dalam merupakan jenis pohon kelapa yang tinggi (tall coconut) dengan tinggi batang pohonnya mencapai 15 meter—30 meter, dan memiliki pangkal batang membesar yang disebut bole. Kelapa dalam umumnya digunakan untuk produksi kopra, minyak kelapa dan berbagai produk turunan lainnya.
Coconut milk yang disebut oleh Amran merupakan produk minuman alternatif susu (non-dairy product), dan VCO merupakan minyak kelapa murni yang dapat digunakan untuk pengobatan, campuran bahan makanan dan kosmetik.
Produksi kelapa dalam di Indonesia pada tahun ini, Amran menyebutkan mencapai 33 juta ton, naik dari produksi tahun lalu sebesar 29 juta ton.
Indonesia rata-rata mengekspor 2,8 juta ton kelapa per tahun dengan nilai mencapai Rp24 triliun.
Adanya program hilirisasi sejumlah komoditas hortikultura itu, Amran menjelaskan, bertujuan ingin menambah nilai tambah komoditas (added value), membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi pengangguran.
"Added value-nya harus ada di Indonesia," ujar Amran.
Untuk langkah awal, Amran menyebut Kementerian Pertanian membagikan bibit-bibit gratis kakao, kopi, kelapa dalam, mete, pala, gratis untuk petani.
"Itu kurang lebih 800.000 hektare seluruh Indonesia, dan itu gratis. Ini akan membuka lapangan kerja, 1,6 juta orang dalam waktu paling lambat 2 tahun," kata Amran.
Amran menggelar jumpa pers di Kantor Presiden pada Kamis sore setelah mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.
Dalam rapat itu, yang juga diikuti oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Amran melaporkan perkembangan swasembada beras, dan rencana hilirisasi sejumlah komoditas hortikultura.
Baca juga: Mentan Amran: Swasembada beras tercapai Desember 2025—Januari 2026
Baca juga: Mentan targetkan bongkar ratoon di Jawa capai 80.053 hektare
Baca juga: Kementan-BSSN perkuat kolaborasi keamanan siber pertanian Indonesia
Suka(4)
Artikel Terkait
- 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
- Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
- Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba
- Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal
- Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau
- Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM
- Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba
- PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen
- Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"
Resep Populer
Rekomendasi

Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak

Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat

Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025

Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran

Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba

Harga mahal, Bappenas: 40

Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon

Terumbu karang Laut Merah tunjukkan kekebalan terhadap pemutihan